de:

Minggu, 05 Februari 2012

Harus kah Aku Bertahan ???

Begitu sulit nya cinta ini
cinta yang seakan mempermainkan hidup ku
cinta yang seakan membuat ku terus larut dalam kesedihan
cinta yang seakan terus membuat aku merasa jauh dari kesempurnaan

menyayangimu adalah suatu harapan untuk ku untuk menjadi manusia seutuhnya
Mencintaimu adalah suatu alasan ku untuk memperbaiki diri
menikahimu adalah suatu harapan terbesar untuk ku yang selalu ku gantungkan di langit sana dimana aku selalu memanjatkan do'a kepada Allah

Haruskah aku bertahan???
pertanyaan itu yang selalu membuat aku merasa lemah
aku lemah tak berdaya karena kamu
aku lemah karena aku nyaris kehilangan kamu
aku lemah karena aku terlalu cinta kamu

sampai kapan kita akan melewati masa-masa yang seperti ini
sampai kapan kita akan terus bertahan untuk menghadapi semua ini
dan sampai kapan Allah menguji kita untuk terus mempertahankan ini

Cinta
Allah menguji cinta kita
Allah menguji kesabaran kita
Allah menguji sebatas mana kita mampu mempertahankan cinta kita

tapi sampai kapan??
sampai kapan kita akan terus bertahan??
sampai kapan??

aku lelah...
lelah dengan semua yang ada
lelah dengan semua yang kita jalani
aku lemah
lemah dan tak berdaya

Selasa, 20 September 2011

Mungkin kah Tsunami itu Palsu?????

                          Tsunami Aceh Terbukti Rekayasa!




Sebagian besar orang menganggap Tsunami Aceh adalah bencana alam murni, sebagian kecil lainnya melihat “out of the box” bahwa tsunami adalah hasil rekayasa senjata thermonuklir Amerika yang diujicobakan. Salah satu dari mereka, M.Dzikron AM, dosen Fak Teknik Unisba menjelaskan hipotesa tentang hal ini, 
1. NOAA, National Oceanic and Atmospheric Administration, beberapa kali merubah data magnitudo dan posisi episentrum gempa, serta kejanggalan tidak adanya peringatan pada ‘seismograf’ di Indonesia dan India. Secara sederhana, gempa selalu dipicu oleh apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12 Hertz, dan bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak spt tsunami di Aceh.
2. Sebagian besar mayat yang ditemukan terbujur kaku dengan kulit berwarna hitam pekat, kematian akibat tenggelam tidak akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan sedemikian hitam, sebaliknya mayat-mayat hitam juga nampak pasca dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
3. Kapal-kapal perang Amerika berdatangan dengan cepat dan bertahan di Aceh selama beberapa bulan bukan sekedar memasukkan bantuan namun juga mengawasi wilayah laut agar peneliti Indonesia tidak turun ke sana.
4. Ditemukan sampah nuklir 2 bulan pasca tsunami di wilayah Somalia yang kemudian diungkap UNEP, yang diduga berasal dari Samudera Hindia.
Penjelasan
Jenis senjata HAARP yang digunakan diperkirakan disebut Warhead Thermonuklir W-53 dengan kekuatan 9 megaton ternyata dapat dengan mudah ditempatkan dalam wadah yang mirip diving chamber (alat selam dalam) yang biasanya digunakan dalam eksploitasi minyak. Wadah ini sekaligus melindunginya dari tekanan sebesar 10.000 pon per inchi persegi di dasar palung laut dalam. Bobot total dengan wadahnya kurang dari lima ton, sehingga dapat dijatuhkan dari buritan kapal suplai anjungan pengeboran minyak lepas pantai. Metode teknologinya disebut SCALAR, yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memanipulasi kekuatan alam. Teknologi perusak berbasis gelombang elektromagnetik pertama kali dikenalkan saintis Rusia Nikola Tesla Saintis ini menjadikan bencana gempa di berbagai negara pada 1937 sebagai sampel penelitian. Selanjutnya, Tesla melakukan penelitian mengenai penciptaan alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi tinggi yang bisa memicu badai dan gempa tektonik. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, alat itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir. Belakangan senjata pemusnah massal itu dikenal sebagai elektromangnetik SCALAR. Anehnya, rancangan Tesla ini kemudian hilang tak berbekas setelah ia meninggal dan muncul kembali dalam program HAARP, padahal ketika pertama kali ditawarkan kepada Pentagon, rancangan Tesla ini ditolak mentah-mentah.
Menurut Bertell, AS sudah melakukan uji coba sejak puluhan tahun lalu. Negeri Paman Sam menggunakan Barium dan Lithium yang “dikirim” ke lapisan ozon dengan bantuan gelombang elektromagnetik ke langit negara-negara asia. Teori Bertell didukung Michel Chossudovsky yang berprofesi sebagai analis persenjataan global. Chossudovsky menuduh Pentagon sudah lama membuat senjata untuk memanipulasi cuaca. April 1997, menurut Menhan William Cohen, AS terpaksa menghadapi serangan senjata perubah cuaca dengan senjata sejenis. Demikian juga dengan penggunaan gelombang elektromagnetik pemicu gempa dan tsunami.

Apa yang dijelaskan Bartell dan Chossudovsky sebenarnya berada di luar nalar logika kita, sehingga kita lebih percaya bahwa sebuah tsunami terlalu musykil dibuat dan dirancang oleh manusia. Namun bila kita memikirkan isu apa yang saat ini digadang-gadang oleh Amerika dan sekutunya, khususnya mereka yang terlibat dalam manipulasi Pemanasan Global, maka senjata HAARP bukan lagi cerita fantasy Hollywood, seperti orang-orang di seluruh dunia yang sebelumnya tidak pernah percaya pada Bom Atom yang dijatuhkan Enola Gay ternyata hasil rekayasa teknologi nuklir yang pada masa itu dianggap begitu canggih.
Seperti kita ketahui HAARP (High Altitude Atmospheric Research Project) adalah senjata yang didisain untuk menciptakan bencana alam seperti gempa, badai dan tsunami. HAARP memiliki alasan sendiri untuk dijadikan sebagai kekuatan baru dalam isu pemanasan global, seperti dalam project teranyar mereka yang menggunakan ELF (Extremely Low Frequency) untuk menembus lapisan tanah dan es kemudian menghancurkan/melelehkan lempeng artik, melubangi ozon seperti yg sdh dijelaskan, membuat gempa spt di Haiti, China dan Korea, serta menciptakan ‘hurricane‘.

Hantu ???? Siapa Takut !!!

Jangan Takut dengan Hantu !!! (Ini Logikanya)
 Oleh Nurul Fadillah Terubus
 
Mungkin ada banyak diantara kita yang merasa “TAKUT” dengan objek yang bernama HANTU. Hantu sebenarnya adalah kata yang dikonotasikan dengan sesuatu objek mistis yang berada diluar kekuatan manusia dan sangat seram bentuknya. Mainset berfikir seperti inilah yang sebenarnya melemahkan manusia secara mentalitas dan akhirnya pola fikir seperti ini mendarah daging hingga ke anak cucu mereka. Seolah-olah hantu itu menjadi obyek yang patut ditakuti.
Hantu bagi beberapa orang juga disebut setan, hal ini makin dijerumuskan dengan banyaknya media-media yang mengaburkan secara eksklusif definisi dari setan atau syaitan. Jika Anda takut dengan setan itu adalah hal wajar, karena setan lebih diorientasikan dengan sifat atau perilaku atau perbuatan. Pada Qur’an Surat An-Naas yang secara komplit adalah sebagai berikut.
Quote:
Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. Arti dari Kalamullah tersebut bermakna bahwa setan adalah representasi dari perilaku manusia atau jin yang membisikkan kejahatan kepada manusia. Dengan kata lain, setan bisa jadi adalah diri kita tatkala kita berperilaku jahat atau sesat. Jadi jelaslah bahwa hantu dan setan adalah hal yang berbeda.
Setelah kita sudah tahu apa itu setan, sekarang kita fokus kepada kata hantu. Hantu kemungkinan besar merupakan penjelmaan dari jin atau iblis yang mencoba menakut-nakuti manusia. Namun apakah Anda akan tetap terpuruk dengan mainset berfikir cengeng dan akan terus takut dengan hantu. Berikut adalah beberapa hal logis yang dapat menyangkal ketakutan kita tentang hantu.
  • Hukum Kausalitas (Sebab-Akibat)
Ingatlah, bahwa kecil kemungkinan sebuah benda itu bergerak tanpa adanya gaya, atau secara gamblangnya apakah kita akan diganggu kalau kita tidak mengganggu?
Selama kita berperilaku baik, InsyaAllah dengan lindungan Tuhan Yang Maha Esa kita akan terhindar dari berbagai gangguan setan dan juga hantu.
  • Hukum Materi (Fisik Benda)
Segala sesuatu yang ada didunia ini merupakan materi yang dapat bertumbukan. Begitupula jika hantu itu menampakkan diri di dunia, berarti dia merubah dirinya dari imateri menjadi makhluk materi. Setiap materi pasti dapat disentuh, jadi jangan berfikir seperti di televisi yang menayangkan kebohongan besar bahwa hantu yang menampakkan diri didunia tidak bisa disentuh atau tembus pandang. Jika memang hantu menjadi makhluk materi (benda), maka jikalau batu dilemparkan kepada hantu yang menakuti tersebut pastinya akan memberikan benturan pula.
  • Perbedaan Habitat
Ingatlah bahwa dunia itu adalah alam manusia. Selain dari manusia berarti dunia bukanlah alamnya, termasuk para jin atau iblis yang mengubah diri menjadi setan.
Secara hukum alam, barangsiapa yang keluar dari habitatnya maka objek tersebut berada pada kondisi lemah. Seperti halnya ikan, secara umum ikan berada di habitat air, namun jika ikan dibawa ke darat maka ikan akan berada pada kondisi terlemah dan mudah sekali dikalahkan. Begitupula dengan hantu, jika memang hantu memunculkan diri pada alam dunia, maka hantu itu pada kondisi terlemah dan mudah dikalahkan.
Ketiga logika ini hendaknya tidak membuat kita menjadi orang yang berfikir dan bermental cengeng terhadap hantu. Hantu juga makhluk Allah SWT yang dibawah kekuasaanNya. Janganlah Anda takut karena itu hingga akhirnya mengganggu pemikiran Anda. Namun jangan pula Anda bersombong diri, karena memang sombong itu lebih rentan terhadap hunian terhina yaitu neraka.

Selasa, 13 September 2011

Lucunya Tingkah Anak-anak di Daerah

Anak-anak hijau dari Woolpit


Papan tanda desa yang menggambarkan dua anak-anak berkulit hijau, dipancangkan tahun 1977. Anak-anak berkulit hijau dikisahkan muncul di Woolpit di Suffolk, Inggris, sekitar abad ke-12, kemungkinan selama masa pemerintahan Raja Stephen. Anak-anak tersebut, laki-laki dan perempuan, secara umum berpenampilan biasa kecuali kulitnya yang berwarna hijau. Mereka berbicara dalam bahasa yang tidak diketahui, dan hanya mau memakan kacang hijau. Akhirnya mereka belajar makan makanan lainnya dan warna hijau kulit mereka memudar, namun si anak lelaki menjadi sakit-sakitan dan meninggal tak lama setelah mereka dibaptis. Anak yang perempuan memulai hidup barunya, tetapi ia dianggap "agak bebas dan serampangan dalam bertingkah. Setelah ia belajar berbahasa Inggris, si anak perempuan menjelaskan bahwa ia dan saudaranya berasal dari Negeri St Martin, dunia bawah tanah yang penghuninya berwarna hijau.

Catatan agak kontemporer hanya terkandung dalam Chronicum Anglicanum karya Ralph dari Coggeshall dan Historia rerum Anglicarum karya William dari Newburgh, masing-masing ditulis sekitar tahun 1189 dan 1220. Antara masa itu dan penemuan kembali kisah itu pada pertengahan abad ke-19, anak-anak berkulit hijau tampaknya hanya muncul dalam karya Uskup Francis Godwin, The Man in the Moone, yang menceritakan catatan William dari Newburgh.
Dua pendekatan telah mendominasi penjelasan tentang kisah anak-anak hijau: bahwa itu adalah cerita rakyat yang menggambarkan perjumpaan khayalan dengan penghuni dari dunia lain, kemungkinan dari bawah tanah atau bahkan kehidupan dari luar angkasa, atau itu merupakan kisah peristiwa sejarah yang diputarbalikkan. Kisah itu diakui sebagai kisah fantasi ideal oleh penyair anarkis dan kritikus Herbert Read dalam English Prose Style karyanya, diterbitkan tahun 1931. Kisah itu memberi inspirasi dalam satu-satunya novel karyanya, The Green Child ditulis tahun 1934.
Suatu hari pada saat panen, menurut William dari Newburgh yang hidup selama pemerintahan Raja Stephen (1135-1154), para penduduk desa Woolpit menemukan dua anak yang merupakan kakak beradik, di samping sebuah lubang serigala yang memberikan julukan pada desa tersebut.  Mereka berkulit hijau dan berbicara dengan bahasa yang tidak dikenal, serta mengenakan pakaian yang sangat asing. Ralph melaporkan bahwa anak-anak tersebut dibawa ke rumah Richard de Calne. Ralph dan William sependapat bahwa kakak beradik itu menolak semua makanan yang diberikan kepada mereka oleh orang-orang desa selama beberapa hari, sampai akhirnya mereka menemukan beberapa kacang hijau yang kemudian dikonsumsi dengan baik yang membuat mereka bersemangat. Lantas mereka menyesuaikan diri secara bertahap dengan makanan normal dan dalam waktu yang tidak lama mereka kehilangan warna hijau di kulit mereka. Kemudian salah satu anak yang lebih muda dari pasangan saudara itu menjadi sakit dan akhirnya meninggal tidak lama setelah mereka berdua dibaptis.
Setelah satu anak yang tersisa berhasil mempelajari bahasa Inggris (Ralph mengatakan bahwa hanya anak perempuan dari pasangan saudara itu yang masih hidup), ia menjelaskan bahwa mereka berasal dari sebuah daerah yang tidak pernah disinari Matahari, melainkan cahaya seperti senja. William mengatakan anak-anak menyebut daerah mereka sebagai Taman St. Martin; Ralph menambahkan bahwa segala sesuatu yang ada di sana umumnya berwarna hijau. Menurut William, anak-anak tersebut tidak mampu menjelaskan kedatangan mereka di Woolpit. Mereka sedang menggembalakan ternak ayah mereka ketika mereka mendengar sebuah suara keras (menurut William, bel dari Bury St Edmunds), dan tiba-tiba mereka berada dalam sebuah lubang serigala tempat mereka ditemukan. Ralph mengatakan bahwa mereka secara tiba-tiba menghilang ketika mereka mengikuti ternak mereka menuju sebuah gua, dan setelah dibimbing oleh sebuah suara lonceng misterius, akhirnya mereka muncul di negeri Inggris.

Bencana Alam yang Membangunkan Dunia

Akhir-akhir ini peristiwa bencana sering menimpa negeri ini, semua pihak merasa terkejut dengan rentetan kejadian bencana, diawali dengan Gempa Bumi yang diiringi gelombang tsunami di Nangroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara yang terjadi tanggal 26 Oktober 2004, merenggut nyawa berkisar 240.000 orang meninggal dan hilang, dari laporan Overseas Development Institute (ODI) tahun 2005, total kerugian finansial dan ekonomi dari bencana tsunami mencapai US$ 4,45 miliar atau sekitar Rp. 40 triliun atau sekitar 1,2 persen dari total PDB tahun 2006 , tanggal 6 Januari 2006 terjadi banjir Bandang dan tanah Longsor di Jember Jawa Timur dan Banjarnegara Jawa Tengah, tanggal 27 Mei 2006 Gempa Bumi yang terjadi di Daerah Istimewa Jogyakarta dan Jawa Tengah yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, dari catatan Bappenas tahun 2006, kerugian finansial dan ekonomi akibat gempa bumi di Yogjakarta sebesar Rp 29,1 triliun, angka tersebut meliputi total kerusakan aset pemerintah, dunia usaha dan warga. Tanggal 2 Februari 2007 air menggenangi Ibukota Jakarta dan wilayah Jabodetabek setinggi 1 sampai 5 Meter, yang mengakibatkan ribuan rumah warga ibukota Jakarta dan wilayah Bekasi dan Tangerang terendam, dengan total kerugian finansial dan ekonomi akibat banjir berdasarkan perhitungan Bappenas mencapai Rp 8,8 triliun, tanggal 6 Maret 2007 terjadi Gempa Bumi di Sumatera Barat yang meluluhlantakkan pemukiman penduduk yang berakibat ratusan jiwa meninggal dan ribuan rumah rusak serta tanggal 10 September 2007 Gempa Bumi menghantam Provinsi Bengkulu dengan kekuatan 7,9 skala richter. Dari rangkaian kejadian tersebut membuktikan bahwa wilayah kepulauan Indonesia rentan terhadap kejadian peristiwa alam yang dinamakan bencana alam.

'Dokter Kematian' yang Membuat Sebuah Karya

Kerajinan Mayat Karya 'Dokter Kematian'

Berita aneh terkini paling unik,Kerajinan Mayat Karya 'Dokter Kematian'berikut berita aneh terkini yang paling unik Kerajinan Mayat Karya 'Dokter Kematian'selengkapnya :
Namanya Gunther von Hagens, namun ia juga tenar dengan julukan'Dokter Kematian'. Ahli anatomi asal Jeman yang nyentrik juga kontroversial ini adalah penemu teknik pengawetan spasimen jaringan biologi, yang disebut plastisin. Polahnya yang menghebohkan diawali tahun 2002. Saat itu ia mempertunjukkan otopsi mayat di muka umum di Teater London. Sebanyak 500 orang menyaksikan acara itu, dan mereka ditarik bayaran. Inspektur Anatomi Kerajaan Inggris pun bertindak. Ia diancam hukum atas aksi gilanya itu.

Artikel Orang Utan Sumatera

ORANG UTAN SUMATERA


Kera besar orang utan, di seluruh dunia hanya ditemukan di alam bebas di pulau Sumatra dan Kalimantan, dan kini berada dalam bahaya kepunahan. Habitat mereka menghilang dengan cepat melalui kegiatan tidak terkendali illegal logging, juga hutan sebagai rumah mereka dikonversi menjadi perkebunan dan pemukiman, atau mereka diburu dan dikurung, kata Dr Sri Suci Utami Atmoko, ahli biologi dan konservasi orangutan. Jumlah populasi orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) sekarang yang tertinggal di alam bebas diperkirakan hanya 65.000, seperti laporan harian Kompas.

Dr Suci Atmoko memperkirakan bahwa populasi orangutan sekarang di Sumatera, sekarang berjumlah sekitar 7.500, akan berkurang setengahnya dalam satu dekade, dan 97 persen dalam 50 tahun, jika tidak ada yang dilakukan untuk menghentikan hilangnya habitat mereka. Setelah itu spesies ini akan punah.

Seperti hari ini jumlah mereka kurang dari 1.000 ekor, Uni Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam telah mendaftar orangutan Sumatera sebagai spesies yang punya posisi "terancam serius", sehingga intervensi konservasi sangat mendesak untuk dilakukan.

Orang utan sumatera Selain itu, hilangnya habitat hutan mereka menciptakan masalah dalam upaya untuk melepaskan kera kembali ke alam. Sekarang ada sekitar 800 orangutan di pusat rehabilitasi menunggu untuk dibebaskan dan kembali ke alam liar. Orangutan tidak dapat dilepaskan hanya di sembarang hutan, karena mereka harus dibebaskan di tempat yang pernah menjadi habitat hutan bekas orangutan. Selain itu, masyarakat dimana mereka dilepaskan juga harus menerima mereka dan dididik dalam konservasi. Melalui promosi eko-pariwisata, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dari keterlibatan mereka dalam konservasi orang utan.